Review Rumah Belajar

Review Rumah Belajar 

Sabtu, 07 September 2019

Review 1

Review konten Rumah Belajar "Indonesia Kecil di Negeri Serambi Mekkah"

http://gg.gg/ewri1


Judul Buku : Indonesia Kecil di Negeri Serambi Mekkah


Pengarah
:
Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan)
Triana Wulandari (Direktur Sejarah)
Penanggung jawab
:
Suharja
Penelaah naskah
:
Isak Purba, Tirmizi, Krida Amalia Husna, Isti Sri Ulfiarti
Sekretariat dan produksi
:
Bariyo, Dwi Artiningsih Budi Harjo Sayoga, Esti Warastika Oti Murdiyati Lestari
Tata letak dan perwajahan
:
Dirga Fawakih

Penerbit
:
Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Tlp/Fax: 021-5725042017


ISBN: 978-602-1289-79-2
©2018

Lembaga atau penerbitnya
Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Tlp/Fax: 021-5725042017
ISBN: 978-602-1289-79-2
©2018


Ringkasan cerita



Indonesia Kecil di Negeri Serambi Mekkah.

Buku ini adalah kumpulan dari testimoni atau ungkapan kesan dan pengalaman tentang Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas 2018), yang ditulis peserta setelah kembali ke daerah masing-masing. Testimoni yang ditulis bukan hanya untuk mengenang perjalanan dan kebersamaan selama lima hari di “Negeri Serambi Mekkah”, melainkan dimaksudkan untuk mengikat memori kolektif putra dan putri Indonesia tentang Aceh dan perannyadalam dinamika sejarah Indonesia. Dengan bahasa yang khas ceria remaja, terkadang mengharu biru, dan tak jarang lucu, para Alumni Lasenas 2018 menceritakan pengalamannya selama mengunjungi wilayah paling barat Indonesia, dan dengan apik memaknai sejarah perjuangan bangsa, terutama rakyat aceh, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Dalam buku ini juga ditemukan bagaimana anak-anak muda memiliki tekad yang kuat untuk senantiasa menghargai sejarah dan menjadikannya inspirasi dan motivasi untuk belajar serta berusaha meraih cita-cita agar dapat berbakti pada tanah air.
Aceh dalam arus sejarah Indonesia adalah simbol; simbol keberanian; simbol kegigihan dan simbol anti penjajahan. Aceh adalah bagian penting dalam narasi sejarah Indonesia. Di tanah ini, rakyat dengan gigih dan gagah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perjuangan mewujudkan Indonesia merdeka. Aceh telah melahirkan putra dan putri terbaik yang turut bersumbangsih besar dalam pewujudan dan percepatan kemerdekaan dan pembangunan Indonesia. Di tanah inilah, para pejuang dan pahlawan bangsa terlahir dan mengabdikan dirinya pada perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa.
Narasi kearifan sejarah Aceh bukan saja penting untuk diingat dan dicatat dalam lembaran kertas, namun penting untuk kita pelajari, renungkan dan refleksikan bersama. Nilai kegigihan, perjuangan dan loyalitas rakyat dan pahlawan Aceh dalam menegakkan Indonesia yang merdeka dan berdaulat masih sangat relevan untuk kita refleksikan guna menguatkan karakter bangsa Indonesia. Berangkat dari hal tersebutlah Lawatan Sejarah Nasional pada tahun 2018 diselenggarakan di Provinsi Aceh. Buku ini disusun dalam rangka merekam memori kolektif peserta Lawatan Sejarah Nasional yang diselenggarakan di Provinsi Aceh pada tanggal 27 April – 1 Mei 2018. Buku ini diharapkan dapat memberikan pelajaran tentang kearifan alam, sejarah, dan budaya Aceh melalui memori kolektif para peserta.
Perjalanan bangsa ini tidak terlepas dari upaya pembagunan karakter sebagai kelanjutan cita-cita kemerdekaan. Dalam upaya tersebut, sejarah memiliki peran sentral dalam menguatkan karakter bangsa. Kepribadian serta identitas nasional bertumpu pada pengalaman kolektif bangsa, yakni pada sejarahnya. Kesadaran sejarah merupakan sumber inspirasi dan apresiasi yang sangat potensial untuk membangkitkan kebanggaan terhadap kebudayaan dan identitas bangsa.
Pengajaran sejarah memiliki peran strategis dalam pendidikan nasional, yakni sebagai tiang penopang ( soko guru ) dalam pembangunan bangsa. Pengajaran sejarah perlu dikembangkan dan dilengkapi agar dapat berfungsi lebih efektif, dan berimplikasi bagi penyadaran generasi muda dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam rangka membangun bangsa. Melalui berbagai peristiwa sejarah dan peranan para tokoh bangsa, dapat menjadi inspirasi kita dalam merumuskan arah pembangunan masa depan kita dapat mengambil ibrah (pelajaran) sebagai acuan untuk merumuskan masa depan dan menghindari kesalahan masa lampau.
Dalam rangka penguatan pendidikan karakter generasi bangsa berbasis sejarah, Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2018 menyelenggarakan kegiatan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas). Lawatan Sejarah Nasional adalah kegiatan perjalanan mengunjungi situs bersejarah yang merupakan bagian dari simpul-simpul perekat yang berorientasi pada nilai-nilai perjuangan dan persatuan untuk memperkokohkan integrasi bangsa.
Kegiatan ini bertujuan memberikan bentuk baru dalam mempelajari sejarah, membangkitkan ingatan kolektif, memahami nilai-nilai kepahlawanan, merajut kesinambungan gagasan dan cita-cita perjuangan, memperkenalkan objekobjek peninggalan bersejarah dan mengenal lebih dekat warisan budaya bangsa.    Kegiatan ini dilangsungkan pada tanggal 27 April s.d. 1 Mei 2018 dengan mengusung tema “Sejarah sebagai Penguat Memori Kolteif dalam Pendidikan Karakter”.  Lingkup kegiatan meliputi, kunjungan ke berbagai situs bersejarah (ekskursi), lomba karya tulis sejarah, temu tokoh sejarah, seminar kesejarahan dan pentas  multikultur. Kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta yang terdiri atas siswa-siswi SMA/SMK/MA/Sederajat dan guru seluruh Indonesia, komunitas sejarah dan instansi terkait.
Peserta Lasenas akan mengunjungi berbagai situs bersejarah di wilayah Kota Banda Aceh, Aceh Besar, dan Kota Sabang. Pada tanggal 28 April 2018 peserta mengunjungi tempat bersejarah dan museum di wilayah Kota Banda Aceh, yakni, Makam Teungku Chik Di Tiro, Mesjid Indrapuri, Museum Aceh, Replika Pesawat RI 001 Seulawah, Museum Tsunami dan Masjid Baiturrahman. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan Seminar Kesejarahan di Asrama Haji Kota Banda Aceh. Seminar menghadirkan Prof. Dr. Taufik Abdullah (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia), Kamaruzzaman Bustamam Ahmad Ph.D. (IAIN Ar-Raniry Banda Aceh) dan Dr. Doni Koesoema (Tim Pembangunan Pendidikan Karakter Kemendikbud) sebagai pembicara.
Pada tanggal 29 April 2018 peserta melawat tempattempat bersejarah di Kabupaten Aceh besar, yakni, Makam Pahlawan Nasional Malahayati, Benteng Iskandar Muda, Benteng Indra Patra, Gunongan dan Rumah Cut Nyak Dien. Setelah itu kegiatan akan dilanjutkan dengan presentasi 10 makalah terbaik. Pada tanggal 30 April 2018 peserta Lasenas menuju Kota Sabang untuk melawat berbagai tempat bersejarah, yakni, Titik Nol Kilometer, RSJ. Lipory, Europheesche Lagere School (SD 6 dan SD 2) dan Sign Post.   Pada tanggal 30 April 2018 kegiatan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) ditutup secara resmi oleh Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Acara ini menampilkan pentas multikultur dari para peserta Lasenas. Dalam acara ini juga diumumkan enam peserta pemenang Lomba Karya Tulis Terbaik Lawatan Sejarah Nasional 2018.
Kegiatan ini memberikan wawasan kesejarahan bagi para peserta yang penting sebagai penguatan pendidikan karakter berbasis sejarah, yang kemudian diharapkan akan berimplikasi pada terwujudnya insan pendidikan yang cerdas dan  berkarakter. Kegiatan ini juga bagian dalam memperkuat memori kolektif bangsa sekaligus memberikan pengalaman berharga tentang keberagaaman bangsa dan kearifan budaya serta sejarah Aceh bagi generasi penerus bangsa. Salah satu luaran dalam kegiatan Lawatan Sejarah Nasional 2018 adalah tersusunya buku testimoni peserta Lawatan Sejarah Nasional 2018.
Buku ini berisikan ungkapan pengalaman dan kesan para peserta Lawatan Sejarah Nasional yang ditulis dengan ringkas. Penyusunan buku ini merupakan upaya merekam memori kolektif para peserta Lasenas 2018 tentang alam,  budaya dan peninggalan sejarah  Aceh. Ditulis dengan bahasa yang khas remaja membuat buku ini menarik dan mudah dibaca oleh siapa saja. Buku ini selain sebagai salah satu himpunan memori kolektif peserta, diharapkan juga dapat turut bersumbangsih dalam memberikan informasi tentang alam dan budaya Aceh melalui penuturan kesan para peserta.   

Kelebihan
Menurut saya buku ini memiliki kelebihan-kelebihan, diantaranya:
  • Mudah dicerna dan dipahami isinya, terutama kalangan remaja
  • Hal ini dikarenakan para penulis berasal dari kalangan remaja, dimana bahasa yang digunakan familiar di kalangan remaja.
  • Memiliki keragaman culture, dimana penulis tidak hanya berasal dari daerah aceh saja, melainkan dari berbagai daerah dengan berbagai culrture yang beragam. Sehingga karakteristik masing-masing daerah turut mewarnai buku ini.
  • Memberikan insprirasi kepada pembaca untuk dapat lebih mencintai dan menggali potensi yang berada di negeri sendiri, utamanya di wilayah Aceh.


Kekurangan
Meski memiliki kelebihan, namun menurut saya buku ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut terletak pada pesan yang ditulis oleh para peserta lawatan sejarah (Lasenas 2018), terkesan hanya merupakan sebuah laporan kegiatan, kurang memiliki power karakter yang dapat ditangkap oleh pembaca.

Saran
Sebaiknya selain menyampaikan kegiatan Lasenas, juga menyampaikan pesan yang sarat akan karakter di wilayah Serambi Mekkah, sehingga “power”nya akan semakin kuat dan menjadikan pembaca lebih antusias.

Tugas Review konten Rumah Belajar Diklat Seameo Virtual Coordinator Training Batch 5 Jateng-DIY Kota Surakarta

ini link rekaman STT dan TTS

_______________________________________________________________________________

Review 2




Judul Buku : Buku Tanya Jawab Kebijakan Stratergis Kemendikbud
Pengarang :
Pelindung
:
Didik Suhardi didik.suhardi@kemdikbud.go.id
Penanggung jawab
:
Hendarman hendarman@kemdikbud.go.id
Pengarah Materi
:
Nasrullah, nasrullah@kemdikbud.go.id Kholid Fathoni kholid.fathoni@kemdikbud.go.id Kurniawan kurniawan@kemdikbud.go.id  Rusprita Putri Utami rusprita.utami@kemdikbud.go.id Diana Damey diana.damey@kemdikbud.go.id 
Kontributor
:
Seluruh Unit Utama Kemendikbud Tim SAM Bidang Pendidikan Karakter
Editor
:
Miftahussururi miftahusururi@kemdikbud.go.id De Rizky Kurniawan derizkyk@gmail.com Annisa Dwi Astuti annisa.astuti01@kemdikbud.go.id Namira Assagaf namira.assagaf01@kemdikbud.go.id Yulaika Ernawati yulaika.ernawati@kemdibud.go.id Prabaria Vesca Yulianandra prabaria.vesca@kemdikbud.go.id Kadek Jeny Femila Devi kadek.jeny@kemdikbud.go.id Andreas Yoga Aditama andreas.yoga@kemdikbud.go.id Rusydina Triastika rusydina.ayu@kemdikbud.go.id
Editor Foto, Desain Sampul, dan Tata Letak
:
Prista Rediza redizaredi@gmail.com Muhammad Abdurrahman Aditama aditamasoeharso2@gmail.com
Sekretariat
:
Ana Arham ana.arham07@kemdikbud.go.id Yuliah Suwarni yuliah.suwarni@kemdikbud.go.id
Keuangan
:
Diana Damey diana.damey@kemdikbud.go.id Rika Hidayat rika.hidayat@kemdikbud.go.id
Diterbitkan oleh
:
Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat – 10270
Lembaga atau penerbitnya:
     Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat – 10270

Ringkasan cerita

Buku Tanya Jawab Kebijakan Strategis Kemendikbud

Buku ini merupakan media komunikasi dari Kemendikbud kepada masyarakat pendidikan di Indonesia. Di dalam buku ini terdapat informasi-informasi penting mengenai regulasi Kemendikbud terkait kebijakan-kebijakan pendidikan di Indonesia.
Banyak hal yang dapat diketahui oleh masyarakat dengan membaca buku ini, tanpa harus menunggu ada sosialisasi dari pemerintah. Era saat ini merupakan era dimana teknologi dan informasi berkembang sangat pesat, dan dengan mudah dapat diketahui oleh masyarakat. Demikian pula dengan kebijakan-kebijakan yang tertuang pada buku ini, masyarakat dan dengan mudah memahami serta mengimplementasikan regulasi ini secara cepat.

Content yang terdapat dalam buku ini sebagai berikut:

  1. Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
  2. Penguatan Pendidikan Karakter
  3. Program Revitalisasi SMK
  4. Komite Sekolah
  5. Program Indonesia Pintar
  6. Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
  7. Pendidikan Anak Usia Dini
  8. Pembiayaan PAUD
  9. Pendidikan Keluarga
  10. Keaksaraan
  11. Literasi
  12. Gerakan Literasi Nasional
  13. Ujian Kompetensi Bahasa Indonesia
  14. Pemajuan kebudayaan
  15. Ujian Nasional (Puspendik)
  16. Ujian Nasional (BSNP)
  17. Pembiayaan Pendidikan
  18. Perijinan Perfilman
  19. Saber Pungli
  20. PPDB dan Zonasi 

1.      Kelebihan
Buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh kalangan praktisi pendidikan, sehingga menjadikan kegiatan yang dilaksanakan mantap karena ada dasar yang dijadikan pedoman dalam melangkah. Kelebihan dari buku ini salah satunya adalah cukup komplit dan praktis sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Tema-tema yang diangkat di dalam buku ini sangat up to date dan sangat urgen untuk diimplementasikan.

2.      Kekurangan
Kelebihan yang ada pada buku ini ternyata masih dijumpai ada kelemahan. Menurut saya, kelemahan tersebut terletak pada content informasi yang masih terbatas, artinya masih ada informasi yang seharusnya dimasukkan, namun ternyata belum dimunculkan.
  
3.      Saran
Ditambahkan informasi lain yang harus dimengerti oleh GTK, yang belum nampak dalam buku tersebut. 


Tugas Review konten Rumah Belajar Diklat Seameo Virtual Coordinator Training Batch 5 Jateng-DIY Kota Surakarta

ini link rekaman STT dan TTS


Komentar

Postingan Populer