Jurnal Refleksi Minggu ke-1

 Sri Ratnasari Mahmudah

CGP Angkatan 4 Kota Surakarta


Jurnal Refleksi_Minggu 1


Dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara


  1. DASAR PENDIDIKAN KHD - MENUNTUN 

“Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,

agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai

manusia, maupun anggota masyarakat”. “Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya

kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya

kekuatan kodrat anak”.

  1. DASAR PENDIDIKAN KHD – KODRAT ANAK - MERDEKA 

Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang

lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna

untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat).

  1. DASAR PENDIDIKAN KHD – KODRAT ANAK – BERMAIN

§ Bermain adalah salah satu kodrat anak 

§ Pikiran-Perasaan-Kemauan-Tenaga (Cipta-RasaKarsa/Karya-Pekerti) sudah ada pada diri anak 

§ Permainan anak dapat menjadi bagian pembelajaran di sekolah


  1. PENDIDIKAN YANG BERPIHAK PADA ANAK 

“Bebas dari segala ikatan, dengan suci hati mendekati sang anak, bukan untuk meminta sesuatu

hak, melainkan untuk berhamba pada sang anak.”

Pokoknya pendidikan harus terletak di dalam pangkuan ibu bapak karena hanya dua orang inilah

yang dapat “berhamba pada sang anak” dengan semurnimurninya dan se-ikhlas-ikhlasnya, sebab

cinta kasihnya kepada anak-anaknya boleh dibilang cinta kasih tak terbatas (Karya Ki Hajar

Dewantara, Pendidikan, halaman 382 – Buku Kuning) “Bebas dari segala ikatan, dengan suci hati

mendekati sang anak, bukan untuk meminta sesuatu hak, melainkan untuk berhamba pada sang

anak.”

Pemikiran tentang berhamba pada anak itu tercetus dari suatu penyesalan yang pernah dirasakan

oleh Soewardi ketika menghadapi setumpuk pekerjaan yang belum terselesaikan. Tangis Asti

yang tiada henti-hentinya dirasakan sebagai suatu hambatan yang mengganggu tugasnya. Lalu

dengan serta merta diseretnya anak itu keluar, dan tanpa berpikir panjang, dibiarkannya Asti kecil

menangis di balik hempasan pintu rumah. Salju yang berjatuhan di jendela tiba-tiba menyadarkan

kekalutan pikirannya. Dia lari secepatnya, lalu dibukanya pintu . . . dan Asti sudah tampak biru,

menggigil kedinginan. Soewardi menyesal, sangat menyesal. Sambil memeluk anaknya yang sedang

tersengal-sengal berurai air mata itu, terucaplah kata kasih sepenuh hati: “Kowe bakale dak mulya

ake selawase” Arinya: “Selamanya engkau akan aku muliakan.” Tuhan mendengar kata umat-Nya.

Apa yang akan terjadi, terjadilah. Asti tidak pernah dapat mengurus dirinya sendiri hingga sekarang;

seluruh keluarga selalu berusaha untuk dapat melayani keperluannya. Pengalaman Soerwardi

menjadi salah satu teori Pendidikan dalam perguruan yang dicita-citakan.

untuk berhamba pada sang anak. – Pendidikan yang Berpihak/Berpusat pada Murid.


  1. DASAR PENDIDIKAN KHD – BUKAN TABULA RASA 

“Anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa” Anak lahir

dengan kekuatan kodrat yang masih samarsamar. Tujuan Pendidikan adalah menuntun

(memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki

lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya.

Menebalkan laku anak dengan kekuatan konteks diri anak dan sosio-kultural/budaya.




  1. DASAR PENDIDIKAN KHD – BUDI PEKERTI 

“Budi pekerti, watak, karakter adalah bersatunya (perpaduan harmonis) antara gerak pikiran,

perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/semangat” (KHD, 1936,

Dasar-Dasar Pendidikan, hal.6, paragraph 3) 

Budi: pikiran-perasaan-kehendak/kemauan 

Pekerti: tenaga Cipta + Rasa + Karsa/Karya + Pekerti (tenaga) à Keseimbangan (keselarasan)

Hidup Contohnya pada permainan Gamelan & Menenun




  1. DASAR PENDIDIKAN KHD – PETANI

. . .seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang

menanam jagung misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya jagung, ia dapat memperbaiki

kondisi tanah, memelihara tanaman jagung, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau

jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.


  1. DASAR PENDIDIKAN KHD – TUKANG KEBUN KEHIDUPAN


  1. REFLEKSI FILOSOFIS PENDIDIKAN KHD – PESAN KUNCI

  • Siswa dan guru merdeka belajar yang berkolaborasi bersama menggali dan mengembangkan

potensi siswa dan mengakomodasi karakteristik masing-masing untuk mewujudkan student wellbeing

b. “Guru dan murid berkolaborasi untuk menginisiasi/menciptakan kedalaman (rasa takdjub dan
kasmaran) spiritual, intelektual dan sosial untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan
sebagai manusia ” (Pengembang Modul 1.1) 


Komentar

Postingan Populer